Para Pendaki Untuk Pemula

Posted by Unknown Kamis, 28 Februari 2013 0 komentar
Bagikan Artikel Ini :

1.       Persiapan Diri
Persiapan yang paling penting dari kegiatan outdoor adalah kesiapan diri. Pastikan keadaan tubuh Anda berada dalam kondisi yang fit. Tidak menderita penyakit apapun, terlebih penyakit yang fatal. Lakukan olah raga secara teratur sebelum melakukan pendakian. Tujuannya jelas, agar Anda tidak ngos-ngosan ketika mendaki karena tubuh sudah terbiasa melakukan kegiatan berat. Kegiatan olah raga yang paling mudah untuk dilakukan adalah jogging. Selain mudah dan murah meriah,jogging bisa melatih stamina sekaligus fisik Anda. Kaki akan terlatih, paru-paru dan jantung juga akan terbiasa untuk menerima beban berat, memacu darah dan memompa oksigen lebih banyak dari biasanya. Bisa juga dengan sit up dan push up untuk menguatkan bagian perut dan lengan.

Untuk Anda yang merokok, saya sarankan untuk tidak merokok selama pendakian. Merokok akan memperberat kerja paru-paru. Oksigen akan berebut tempat dengan zat-zat yang terkandung pada rokok termasuk CO2 untuk masuk ke dalam darah. Padahal hemoglobin lebih mudah mengikat gas semacam CO2 daripada O2. Efeknya jelas, Anda akan merasa lebih cepat ngos-ngosan, perjalanan Anda akan terasa lebih berat. Merokok saja ketika sudah sampai di pos yang ada atau sekalian tidak usah merokok. Jangan lupa untuk tidak membuang puntung rokok sembarang. Jaga kebersihan alam.

Selanjutnya adalah persiapan mental. Kondisi di gunung tidaklah sama seperti kondisi di rumah. Gunung bisa sangat bersahabat bisa pula tiba-tiba menjadi ganas dan tak terkendali. Pelatihan untuk menghadapi kondisi ekstrem seperti badai bisa jadi sangat bermanfaat bagi Anda. Saya sendiri pernah menghadapi bagaimana ganasnya badai di gunung. Pelatihan tentang ilmu medan semacam membaca peta, membaca arah mata angin dari kondisi alam, bisa jadi sangat membantu dalam kondisi (semoga tidak terjadi) tersesat.Pelatihan tentang P3K juga akan sangat berguna untuk kegiatan outdoor ini karena di gunung tidak akan ada rumah sakit bahkan sekelas puskesmas pun tidak akan ada. Beruntunglah jika Anda naik gunung bersama dokter, tapi jika tidak, dokter saat itu adalah diri Anda sendiri.

2.       Persiapan perlengkapan
Perlengkapan juga jadi sangat penting untuk diperhatikan dalam kegiatan ini. Kegiatan outdoorbukanlah kegiatan seperti piknik ke kebun binatang atau ke taman hiburan. Perlu persiapan peralatan yang cukup memadai. Beberapa di antaranya merupakan gear yang khusus untuk digunakan dalam kegiatan outdoor.

a.       Pakaian
Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat namun mudah kering. Bisa memakai kaos berbahan katun. Kegiatan naik gunung pasti akan menguras keringat. Pakaian akan mudah basah oleh keringat dan pastinya pakaian yang basah akan cukup mengganggu kenyamanan. Pakaian yang mudah kering akan lebih membuat Anda nyaman ketika mendaki gunung.

Selain kaos, gunakan juga celana yang berbahan ringan dan mudah kering, semacam polyester atau bahan lain yang mudah kering. Saya tidak menyarankan untuk menggunakan jeans ketika naik gunung, selain berat, bahan ini susah kering begitu terkena air. Belum lagi bahan jeans sedikit banyak menghambat pergerakan kaki, terlebih untuk kondisi yang memerlukan kaki membuka lebar seperti menapak dengan sedikit unsur memanjat.

Untuk jaket, jaket apapun bisa dipakai, tapi perhatikan juga ketebalan jaket yang dipakai. Sesuaikan dengan tinggi gunung yang akan didaki, makin tinggi gunung, maka suhu udara akan makin rendah, pastinya jaket yang dipakai akan lebih tebal pula. Pakai jaket hanya ketika berhenti. Dalam kondisi berjalan sebisa mungkin lepaskan jaket Anda. Jaket akan membuat keringat makin deras mengucur dari tubuh Anda ketika berjalan. Jaket bisa dipakai ketika berjalan jika memang kondisi di gunung mengharuskan Anda untuk memakainya seperti kondisi angin kencang atau suhu udara memang sangat dingin.

Intinya, pakaian yang dipakai ketika naik gunung adalah pakaian yang nyaman, mudah kering, dan melindungi tubuh. Tapi bukan berarti tidak bisa tampil modis ketika naik gunung, hanya saja jangan kelewat modis. Di gunung tidak akan ada orang yang mengharapkan Anda untuk tampil modis dan tidak akan ada yang memperhatikan detail pakaian Anda. Di gunung hanya akan ada kawanan monyet dan hewan liar lainnya yang mungkin meneriaki Anda ketika Anda lewat.

b.      Sepatu
Kegiatan naik gunung ini sangat disarankan untuk menggunakan sepatu dan jangan menggunakan sandal jepit, high heel, apalagi wedges! Gunakan saja sepatu yang nyaman, yang melindungi telapak kaki dengan baik. Biasanya digunakan sepatu boot khusus untuk kegiatan outdoor. Jangan keliru dengan safety shoes yang digunakan sebagai sepatu keamanan di workshop. Meskipun mirip, safety shoes akan cukup merepotkan karena di ujung bagian depan safety shoes terdapat besi pelindung yang akan mempersulit telapak kaki untuk menekuk. Jika tidak memiliki boot, gunakan saja sepatu kets, atau sneakers. Sandal gunung bisa digunakan, hanya saja untuk kegiatan outdoor yang ringan. Bagi saya, sepatu tetap menjadi pilihan utama dalam berkegiatanoutdoor macam naik gunung.

c.       Sleeping Bag
Sleeping bag yang dipakai bisa bervariasi, tergantung selera dan tergantung kebutuhan. Gunakan yang menurut Anda nyaman dipakai dan sekali lagi sesuaikan dengan suhu udara sekitar gunung. Makin tinggi, makin dingin, baiknya makin tebal.

d.      Matras
Matras memiliki fungsi ganda, selain untuk alas ketika tidur, benda ini juga bisa digunakan sebagai pembentuk tas gunung (carrier). Selain untuk melindungi barang yang ada di dalam tas, juga bisa membuat carrier Anda terlihat kokoh. Jadi tidak perlu menggulung matras dan menggantungkannya di luar tas. Jangan lupa menyesuaikan ukuran matras dengan ukuran tas supaya pas ketika dimasukkan ke dalam tas.

e.       Cooking tool
Cooking tool ini meliputi kompor, bahan bakar (paraffin, minyak tanah, atau gas), korek, rantang, sendok, garpu, pisau, gelas, piring. Lagi-lagi peralatan ini disesuaikan dengan medan yang akan ditempuh. Makin jauh perjalanan yang ditempuh, persediaan bahan bakar juga perlu untuk ditambah. Barang-barang tersebut juga optional, piring bisa diganti dengan kertas minyak, kompor dan bahan bakar bisa menggunakan tungku batu dan kayu bakar dengan menggunakan bahan yang disediakan alam. Namun, pesan saya, jangan lupa mematikan api dan jangan meninggalkan sampah apapun di gunung.

f.        Logistic
Persiapkan bahan makanan dengan baik. Rencanakan menu makan ketika Anda melakukan pendakian. Ini penting. Pendakian itu butuh asupan kalori yang besar, terlebih untuk pendakian gunung yang memerlukan waktu berhari-hari macam Semeru. Kurang asupan gizi ketika pendakian akan sangat mengganggu. Mendaki ketika kondisi lapar itu tidak nyaman. Saya sendiri pernah merasakan ketika mendaki Gunung Gede-Pangrango. Lemas, butuh banyak berhenti.

Persiapkan juga air minum yang cukup. Lebih baik menyimpan air berlebih daripada kurang. Saya biasanya menyimpan sekitar 2-3 liter air di dalam tas. Berat memang, tapi untuk keamanan pribadi, saya rasa ini pantas.

g.       Aksesoris
Yang saya maksud aksesoris di sini adalah perlengkapan tambahan selama pendakian. Sarung tangan, penutup kepala (helm, topi, kupluk), sunglassesmaskerheadlamp/senter, kompas, peta, tongkat, pelindung kaki, parang, pisau lipat, raincoatdry bag (bisa diganti dengan kantong kresek). Barang-barang ini optional, yang saya sangat sarankan untuk dibawa adalah senter dan pisau. Jangan lupa membawa baterai cadangan.

h.      Medical kit
Bawalah medical kit standar selama dalam pendakian. Plester, kain kasa, kapas, obat luka, pembersih luka (bisa alkohol atau revanol), obat flu (selain untuk obat flu, bisa digunakan sebagai obat tidur). Obat-obatan yang bersifat khusus, bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh. Jika memang diperlukan, bisa juga membawa oxygen cans untuk memperlancar pernapasan.

i.         Perlengkapan pribadi
Perlengkapan ini meliputi peralatan mandi, pakaian ganti, pakaian dalam, mungkin juga kosmetik (di beberapa gunung penggunaan kosmetik dilarang), lotion anti serangga, tissue (basah/kering). Bawa juga sarung, piranti yang satu ini sangatlah bermanfaat, bisa jadi alas, jadi selimut, bahkan jadi pembungkus pakaian.  Bawalah sesuai kebutuhan, jangan terlalu sedikit atau terlalu berlebihan. Ingat ini pendakian, bukan piknik ke taman ria.

j.        Tenda
Tenda biasanya digunakan secara berkelompok, tidak perlu setiap orang membawa tenda. Kapasitas tenda (doom) bervariasi, biasanya mulai dari 4 sampai 10 orang, tergantung dari ukuran. Untuk tenda perorangan, bisa menggunakan bivak. Bivak bisa saja memang tenda ukuran perorangan atau tenda yang dibuat dari mantel ponco yang dibentuk menjadi bivak. Terkadang tenda tidak diperlukan, bisa saja menggunakan fly sheet/terpal untuk berteduh. Tergantung kondisi lapangan.

k.       Tas gunung (Carrier)
Tas gunung (carrier) merupakan unsur penting dalam kegiatan pendakian, barang-barang yang saya sebutkan di atas mulai dari item c sampai item j, semuanya bisa dimasukan ke dalamcarrier. Maka dari itu pastikan carrier ini muat untuk semua barang-barang Anda. Jika terpaksa tidak muat, gunakan tas tambahan. Untuk pendakian jarak jauh (lebih dari 3 hari), bisa memakaicarrier dengan ukuran 80 liter – 120 liter. Jika memang belum cukup, gunakan saja jasa porter untuk membawa tas tambahan Anda. Saya sendiri biasanya menggunakan ukuran carrier 45 – 60 liter karena memang belum pernah mendaki gunung yang membutuhkan waktu panjang.

Item-item yang saya sebutkan adalah item-item standar untuk pendakian, memang jika dijelaskan akan sangat panjang. Tapi coba dilakukan, saya biasanya bisa memasukkan semua barang tersebut. pengaturan posisi barang dalam carrier pun penting. Letakkan barang yang memiliki berat paling ringan di bagian bawah, biasanya sleeping bag, kemudian baru barang lainnya. Saya biasa meletakkan barang dengan tingkat urgensi tinggi di bagian atas tas. Mantel, senter, dan obat-obatan biasa saya tempatkan di bagian atas, terkadang di bagian kantong luar tas. Kemudian tenda kadang saya letakkan di luar tas (dikaitkan/diikatkan pada bagian tas) kadang juga saya menjinjing tenda tersebut.

Buatlah juga rencana perjalanan Anda, ini membantu Anda untuk memandu Anda selama perjalanan. Anda akan tahu harus sejauh mana berjalan, kapan waktunya istirahat, kapan harus kembali berjalanan. Ada baiknya jika Anda adalah pendaki pemula, ajaklah pendaki senior untuk menemani selama perjalanan, paling tidak bisa sebagai guide selama perjalanan atau manfaatkan jasa porter dan guide lokal untuk memandu selama pendakian.

Pesan saya, sama seperti para pendaki lain. Junjung tinggi 3 hal ini:
1.       Jangan kau tinggalkan sesuatu kecuali jejak.
2.       Jangan kau bunuh sesuatu kecuali waktu.
3.       Jangan kau ambil sesuatu kecuali gambar.

Alangkah indahnya jika kita bisa ikut melestarikan alam dengan usaha kecil kita. Tidak membuang sampah di gunung, bawa pulang kembali sampahmu. Tidak membunuh hewan endemik terlebih hewan langka dan tidak mengambil tumbuhan langka macam edelweiss. Edelweiss bukanlah simbol kehebatan seorang pendaki, justru yang mengambilnya adalah pendaki kelas tikus, yang umpet-umpetan dengan penjaga hutan, sekaligus umpet-umpetan dengan teman sesama pendaki. Persetan lah dengan pendaki yang sok pamer dengan edelweiss yang bisa dia ambil dari gunung.

Tidak ada salahnya mendaki gunung, sekalipun untuk pemula. Semua pendaki senior awalnya juga pemula, semuanya belajar untuk mencapai tahap ahli dalam pendakian. Pun saya, saya juga pendaki yang masih pemula, masih awam. Mari belajar bersama, kawan.


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Para Pendaki Untuk Pemula
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://passagi2003.blogspot.com/2013/02/para-pendaki-untuk-pemula.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar