Para Pendaki Untuk Pemula

Posted by Unknown Kamis, 28 Februari 2013 0 komentar

1.       Persiapan Diri
Persiapan yang paling penting dari kegiatan outdoor adalah kesiapan diri. Pastikan keadaan tubuh Anda berada dalam kondisi yang fit. Tidak menderita penyakit apapun, terlebih penyakit yang fatal. Lakukan olah raga secara teratur sebelum melakukan pendakian. Tujuannya jelas, agar Anda tidak ngos-ngosan ketika mendaki karena tubuh sudah terbiasa melakukan kegiatan berat. Kegiatan olah raga yang paling mudah untuk dilakukan adalah jogging. Selain mudah dan murah meriah,jogging bisa melatih stamina sekaligus fisik Anda. Kaki akan terlatih, paru-paru dan jantung juga akan terbiasa untuk menerima beban berat, memacu darah dan memompa oksigen lebih banyak dari biasanya. Bisa juga dengan sit up dan push up untuk menguatkan bagian perut dan lengan.

Untuk Anda yang merokok, saya sarankan untuk tidak merokok selama pendakian. Merokok akan memperberat kerja paru-paru. Oksigen akan berebut tempat dengan zat-zat yang terkandung pada rokok termasuk CO2 untuk masuk ke dalam darah. Padahal hemoglobin lebih mudah mengikat gas semacam CO2 daripada O2. Efeknya jelas, Anda akan merasa lebih cepat ngos-ngosan, perjalanan Anda akan terasa lebih berat. Merokok saja ketika sudah sampai di pos yang ada atau sekalian tidak usah merokok. Jangan lupa untuk tidak membuang puntung rokok sembarang. Jaga kebersihan alam.

Selanjutnya adalah persiapan mental. Kondisi di gunung tidaklah sama seperti kondisi di rumah. Gunung bisa sangat bersahabat bisa pula tiba-tiba menjadi ganas dan tak terkendali. Pelatihan untuk menghadapi kondisi ekstrem seperti badai bisa jadi sangat bermanfaat bagi Anda. Saya sendiri pernah menghadapi bagaimana ganasnya badai di gunung. Pelatihan tentang ilmu medan semacam membaca peta, membaca arah mata angin dari kondisi alam, bisa jadi sangat membantu dalam kondisi (semoga tidak terjadi) tersesat.Pelatihan tentang P3K juga akan sangat berguna untuk kegiatan outdoor ini karena di gunung tidak akan ada rumah sakit bahkan sekelas puskesmas pun tidak akan ada. Beruntunglah jika Anda naik gunung bersama dokter, tapi jika tidak, dokter saat itu adalah diri Anda sendiri.

2.       Persiapan perlengkapan
Perlengkapan juga jadi sangat penting untuk diperhatikan dalam kegiatan ini. Kegiatan outdoorbukanlah kegiatan seperti piknik ke kebun binatang atau ke taman hiburan. Perlu persiapan peralatan yang cukup memadai. Beberapa di antaranya merupakan gear yang khusus untuk digunakan dalam kegiatan outdoor.

a.       Pakaian
Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat namun mudah kering. Bisa memakai kaos berbahan katun. Kegiatan naik gunung pasti akan menguras keringat. Pakaian akan mudah basah oleh keringat dan pastinya pakaian yang basah akan cukup mengganggu kenyamanan. Pakaian yang mudah kering akan lebih membuat Anda nyaman ketika mendaki gunung.

Selain kaos, gunakan juga celana yang berbahan ringan dan mudah kering, semacam polyester atau bahan lain yang mudah kering. Saya tidak menyarankan untuk menggunakan jeans ketika naik gunung, selain berat, bahan ini susah kering begitu terkena air. Belum lagi bahan jeans sedikit banyak menghambat pergerakan kaki, terlebih untuk kondisi yang memerlukan kaki membuka lebar seperti menapak dengan sedikit unsur memanjat.

Untuk jaket, jaket apapun bisa dipakai, tapi perhatikan juga ketebalan jaket yang dipakai. Sesuaikan dengan tinggi gunung yang akan didaki, makin tinggi gunung, maka suhu udara akan makin rendah, pastinya jaket yang dipakai akan lebih tebal pula. Pakai jaket hanya ketika berhenti. Dalam kondisi berjalan sebisa mungkin lepaskan jaket Anda. Jaket akan membuat keringat makin deras mengucur dari tubuh Anda ketika berjalan. Jaket bisa dipakai ketika berjalan jika memang kondisi di gunung mengharuskan Anda untuk memakainya seperti kondisi angin kencang atau suhu udara memang sangat dingin.

Intinya, pakaian yang dipakai ketika naik gunung adalah pakaian yang nyaman, mudah kering, dan melindungi tubuh. Tapi bukan berarti tidak bisa tampil modis ketika naik gunung, hanya saja jangan kelewat modis. Di gunung tidak akan ada orang yang mengharapkan Anda untuk tampil modis dan tidak akan ada yang memperhatikan detail pakaian Anda. Di gunung hanya akan ada kawanan monyet dan hewan liar lainnya yang mungkin meneriaki Anda ketika Anda lewat.

b.      Sepatu
Kegiatan naik gunung ini sangat disarankan untuk menggunakan sepatu dan jangan menggunakan sandal jepit, high heel, apalagi wedges! Gunakan saja sepatu yang nyaman, yang melindungi telapak kaki dengan baik. Biasanya digunakan sepatu boot khusus untuk kegiatan outdoor. Jangan keliru dengan safety shoes yang digunakan sebagai sepatu keamanan di workshop. Meskipun mirip, safety shoes akan cukup merepotkan karena di ujung bagian depan safety shoes terdapat besi pelindung yang akan mempersulit telapak kaki untuk menekuk. Jika tidak memiliki boot, gunakan saja sepatu kets, atau sneakers. Sandal gunung bisa digunakan, hanya saja untuk kegiatan outdoor yang ringan. Bagi saya, sepatu tetap menjadi pilihan utama dalam berkegiatanoutdoor macam naik gunung.

c.       Sleeping Bag
Sleeping bag yang dipakai bisa bervariasi, tergantung selera dan tergantung kebutuhan. Gunakan yang menurut Anda nyaman dipakai dan sekali lagi sesuaikan dengan suhu udara sekitar gunung. Makin tinggi, makin dingin, baiknya makin tebal.

d.      Matras
Matras memiliki fungsi ganda, selain untuk alas ketika tidur, benda ini juga bisa digunakan sebagai pembentuk tas gunung (carrier). Selain untuk melindungi barang yang ada di dalam tas, juga bisa membuat carrier Anda terlihat kokoh. Jadi tidak perlu menggulung matras dan menggantungkannya di luar tas. Jangan lupa menyesuaikan ukuran matras dengan ukuran tas supaya pas ketika dimasukkan ke dalam tas.

e.       Cooking tool
Cooking tool ini meliputi kompor, bahan bakar (paraffin, minyak tanah, atau gas), korek, rantang, sendok, garpu, pisau, gelas, piring. Lagi-lagi peralatan ini disesuaikan dengan medan yang akan ditempuh. Makin jauh perjalanan yang ditempuh, persediaan bahan bakar juga perlu untuk ditambah. Barang-barang tersebut juga optional, piring bisa diganti dengan kertas minyak, kompor dan bahan bakar bisa menggunakan tungku batu dan kayu bakar dengan menggunakan bahan yang disediakan alam. Namun, pesan saya, jangan lupa mematikan api dan jangan meninggalkan sampah apapun di gunung.

f.        Logistic
Persiapkan bahan makanan dengan baik. Rencanakan menu makan ketika Anda melakukan pendakian. Ini penting. Pendakian itu butuh asupan kalori yang besar, terlebih untuk pendakian gunung yang memerlukan waktu berhari-hari macam Semeru. Kurang asupan gizi ketika pendakian akan sangat mengganggu. Mendaki ketika kondisi lapar itu tidak nyaman. Saya sendiri pernah merasakan ketika mendaki Gunung Gede-Pangrango. Lemas, butuh banyak berhenti.

Persiapkan juga air minum yang cukup. Lebih baik menyimpan air berlebih daripada kurang. Saya biasanya menyimpan sekitar 2-3 liter air di dalam tas. Berat memang, tapi untuk keamanan pribadi, saya rasa ini pantas.

g.       Aksesoris
Yang saya maksud aksesoris di sini adalah perlengkapan tambahan selama pendakian. Sarung tangan, penutup kepala (helm, topi, kupluk), sunglassesmaskerheadlamp/senter, kompas, peta, tongkat, pelindung kaki, parang, pisau lipat, raincoatdry bag (bisa diganti dengan kantong kresek). Barang-barang ini optional, yang saya sangat sarankan untuk dibawa adalah senter dan pisau. Jangan lupa membawa baterai cadangan.

h.      Medical kit
Bawalah medical kit standar selama dalam pendakian. Plester, kain kasa, kapas, obat luka, pembersih luka (bisa alkohol atau revanol), obat flu (selain untuk obat flu, bisa digunakan sebagai obat tidur). Obat-obatan yang bersifat khusus, bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh. Jika memang diperlukan, bisa juga membawa oxygen cans untuk memperlancar pernapasan.

i.         Perlengkapan pribadi
Perlengkapan ini meliputi peralatan mandi, pakaian ganti, pakaian dalam, mungkin juga kosmetik (di beberapa gunung penggunaan kosmetik dilarang), lotion anti serangga, tissue (basah/kering). Bawa juga sarung, piranti yang satu ini sangatlah bermanfaat, bisa jadi alas, jadi selimut, bahkan jadi pembungkus pakaian.  Bawalah sesuai kebutuhan, jangan terlalu sedikit atau terlalu berlebihan. Ingat ini pendakian, bukan piknik ke taman ria.

j.        Tenda
Tenda biasanya digunakan secara berkelompok, tidak perlu setiap orang membawa tenda. Kapasitas tenda (doom) bervariasi, biasanya mulai dari 4 sampai 10 orang, tergantung dari ukuran. Untuk tenda perorangan, bisa menggunakan bivak. Bivak bisa saja memang tenda ukuran perorangan atau tenda yang dibuat dari mantel ponco yang dibentuk menjadi bivak. Terkadang tenda tidak diperlukan, bisa saja menggunakan fly sheet/terpal untuk berteduh. Tergantung kondisi lapangan.

k.       Tas gunung (Carrier)
Tas gunung (carrier) merupakan unsur penting dalam kegiatan pendakian, barang-barang yang saya sebutkan di atas mulai dari item c sampai item j, semuanya bisa dimasukan ke dalamcarrier. Maka dari itu pastikan carrier ini muat untuk semua barang-barang Anda. Jika terpaksa tidak muat, gunakan tas tambahan. Untuk pendakian jarak jauh (lebih dari 3 hari), bisa memakaicarrier dengan ukuran 80 liter – 120 liter. Jika memang belum cukup, gunakan saja jasa porter untuk membawa tas tambahan Anda. Saya sendiri biasanya menggunakan ukuran carrier 45 – 60 liter karena memang belum pernah mendaki gunung yang membutuhkan waktu panjang.

Item-item yang saya sebutkan adalah item-item standar untuk pendakian, memang jika dijelaskan akan sangat panjang. Tapi coba dilakukan, saya biasanya bisa memasukkan semua barang tersebut. pengaturan posisi barang dalam carrier pun penting. Letakkan barang yang memiliki berat paling ringan di bagian bawah, biasanya sleeping bag, kemudian baru barang lainnya. Saya biasa meletakkan barang dengan tingkat urgensi tinggi di bagian atas tas. Mantel, senter, dan obat-obatan biasa saya tempatkan di bagian atas, terkadang di bagian kantong luar tas. Kemudian tenda kadang saya letakkan di luar tas (dikaitkan/diikatkan pada bagian tas) kadang juga saya menjinjing tenda tersebut.

Buatlah juga rencana perjalanan Anda, ini membantu Anda untuk memandu Anda selama perjalanan. Anda akan tahu harus sejauh mana berjalan, kapan waktunya istirahat, kapan harus kembali berjalanan. Ada baiknya jika Anda adalah pendaki pemula, ajaklah pendaki senior untuk menemani selama perjalanan, paling tidak bisa sebagai guide selama perjalanan atau manfaatkan jasa porter dan guide lokal untuk memandu selama pendakian.

Pesan saya, sama seperti para pendaki lain. Junjung tinggi 3 hal ini:
1.       Jangan kau tinggalkan sesuatu kecuali jejak.
2.       Jangan kau bunuh sesuatu kecuali waktu.
3.       Jangan kau ambil sesuatu kecuali gambar.

Alangkah indahnya jika kita bisa ikut melestarikan alam dengan usaha kecil kita. Tidak membuang sampah di gunung, bawa pulang kembali sampahmu. Tidak membunuh hewan endemik terlebih hewan langka dan tidak mengambil tumbuhan langka macam edelweiss. Edelweiss bukanlah simbol kehebatan seorang pendaki, justru yang mengambilnya adalah pendaki kelas tikus, yang umpet-umpetan dengan penjaga hutan, sekaligus umpet-umpetan dengan teman sesama pendaki. Persetan lah dengan pendaki yang sok pamer dengan edelweiss yang bisa dia ambil dari gunung.

Tidak ada salahnya mendaki gunung, sekalipun untuk pemula. Semua pendaki senior awalnya juga pemula, semuanya belajar untuk mencapai tahap ahli dalam pendakian. Pun saya, saya juga pendaki yang masih pemula, masih awam. Mari belajar bersama, kawan.

Baca Selengkapnya ....

PERSIAPAN OTW GUNUNG

Posted by Unknown Senin, 25 Februari 2013 0 komentar

A. Perlengkapan Utama
  1. Sepatu dan kaus kaki (atau sandak gunung).
  2. Ransel (frame pack, ukuran besar, 30 – 60 liter + raincoatpack kalau ada).
  3. One day pack (ransel/tas kecil untuk mobilitas jarak pendek).
  4. Senter dan batere dan bolam ekstra.
  5. Sleeping bag (atau sarung kalau tidak punya).
  6. Ponco atau raincoat (jas hujan).
  7. Obat-obatan pribadi (P3K set).
  8. Kaus tangan.
  9. Personal higiene: sikat gigi, odol, sabun mandi, shampo (untuk membersihkan diri saat di desa terakhir, atau saat dalam perjalanan bertemu dengan sungai yang bisa untuk bersih-bersih diri).
  10. Gula merah atau Coklat
  11. Tempat minum (air mineral 2 botol 600 ml atau yang 1,5 lt).
    ------------------------------------------------------------------------------------------------------
  12. Matras.
  13. Tenda (bisa diganti ponco atau lembaran kain parasut untuk dijadikan bivak).
  14. Kompor untuk masak + korek api.Nesting dan sendok dan cangkir.
  15. Pisau saku
  16. Peluit (bagus: peluit SOS atau whistle).
  17. Survival Kit.
  18. Peta dan kompas.
  19. Altimeter (kalau punya).
  20. Topi rimba.
  21. Parang tebas dan batu asah.
  22. Tissue gulung (untuk membersihkan perangkat makan-minum bila tidak ada air, dan alat bersih diri habis buang air besar).
  23. Sandal jepit.
  24. Gaiter (untuk pendakian di daerah yang banyak pasirnya).
  25. Tali plastik (sekitar 10 meter, untuk membuat bivak atau tenda) dan tali rafia.
(penglengkapan 1-11 hukumnya Wajib 'Ain, dan,perlengkapan 12-25 Sunah Muakad)

B. Pakaian
  1. Pakaian dalam.
  2. Celana pendek.
  3. Celana panjang.
  4. Kaos/t-shirt.
  5. Sweater atau parka.
  6. Jaket (sebaiknya tahan air).
  7. Sarung.
  8. Kaus tangan.
  9. Hem lengan panjang.
  10. Scarf atau slayer.
  11. Pakaian ganti: kaus kaki, kaos, sweater, pakaian dalam.
(klo yg ini tergantung pribadi masing-masing,,yang biasa gak mandi ya gak perlu bawa baju ganti, hehe) 


C. First Aid Kit
  1. Betadine.
  2. Kapas.
  3. Kain kassa.
  4. Perban.
  5. Rivanol.
  6. Alkohol 70%.
  7. Obat alergi: CTM.
  8. Obat maag.
  9. Tensoplast (agak banyak, mis: 4 pack, terutama untuk preventif ‘blister’ yang dikenakan sebelum perjalanan dilakukan).
  10. Parasetamol.
  11. Antalgin.
  12. Obat sakit perut (diare): Norit, Diatab
  13. Obat keracunan: Norit.
  14. Sunburn preventif: Nivea atau Sunblock
  15. Oralit (agak banyak, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang; kalau tidak ada bisa diganti larutan gula-garam).
D. Survival Kit
  1. Kaca cermin.
  2. Peniti.
  3. Jarum jahit.
  4. Benang nilon.
  5. Mata pancing dan senar pancing.
  6. Silet atau cutter.
  7. Korek api dalam wadah water proof dan lilin.
E. Lain-Lain
  1. KTP atau Kartu Pelajar
  2. Uang (wajib buat beli oleh2,hehe)
  3. Buku catatan perjalanan (jurnal, diary) dan bolpen (buat yang hobi nulis).
  4. Kamera.
  5. MP3 (buat hiburan dijalan).
  6. Alat komunikasi.
'Selamat Packing'


by. Futra Munadian Syah



Baca Selengkapnya ....

Mendaki Gunung, Olahraga Tanpa Gelar Juara

Posted by Unknown 0 komentar

Mendaki gunung buatku (atau mungkin juga bagi beberapa orang) masih menjadi sebuah pertaruhan gengsi tersendiri. meski diluar kelihatan biasa aja,,tapi dalam hati pasti ada perasaan "pokoknya gue harus bisa lebih dari elu"..

di dalam hati masih ada rasa "Kemenangan" (kebanggaan) kalau bisa lebih dari orang lain..

Tetapi hal itu masih bisa dibilang manusiawi sob,,karena memang setiap orang di dunia ini diciptakan untuk saling berkompetisi satu sama lain,,baik dalam hal akademik, kehidupan, pekerjaan, hingga mendapat pasangan hidup adalah sebuah ajang kompetisi (baik terlihat atau tidak,,baik disadari atau tidak)..


Tak berbeda dengan urusan yang satu ini,,apalagi kalau bukan "Naik Gunung", masih ada secuil perasaan kompetisi disana..padahal seorang pendaki sejati bukan gengsi yang utama,,tapi bagaimana kita bisa menghormati dan mencintai alam sebagai wujud syukur kita kepada Allah yang telah menciptakan alam dengan segala keindahannya untuk di nikmati manusia..

Akhirnya untuk menghilangkan kegalauanku akan hal ini,,justru aku bukan menjauh dari hal-hal yang berkaitan dengan "Naik Gunung",,tapi aku mencari pencerahan dari para master-master Adventurer,,termasuk membaca filosofi-filosofi dari tulisan dari Bang Herman Lantang dan dari situlah aku tersadar akan makna sejati dari "Pencinta Alam" dan "Naik Gunung".

Dari beberapa Master Adventurer pun aku menyadari bahwa Mendaki gunung adalah olahraga yang tak ada gelar juara didapat disana... tak kan ada gelar juara tersemat di pundak kita tatkala kita telah bersusah payah berjibaku raga mendaki tingginya gunung dan berhasil menggapai puncaknya

Lantas apa yang kemudian yang dicari dalam pendakian gunung? Hampir semua pendaki akan menjawab: Kepuasan menikmati alam. Jawaban klasik dan biasa. Tetapi itulah ritme kehidupan, terkadang klasik, tetapi dirindukan..


Jujur aku pun dapat judul postingan ini dari teman-teman sherpa di Belantara Indonesia,,dan disana ada salah satu tulisan yang benar-benar mebuatku jadi lebih adem,,kurang lebih begeni kutipannya 

"Apakah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay saat mendaki Gunung Everest (8848 mdpl) pada tahun 50 an menjadi juara dunia dengan alasan mampu menggapai puncak tertinggi di dunia?"

"Ataukah Walter Bonatti disebut menjadi juara pendaki K2?"

(Perlu diketahui, K2 memiliki ketinggian 8816 mdpl danmenjadi puncak tertinggi setelah Everest di bumi tersebiut adalah bagian dari TOP OF THE WORLD yang menjadi target setiap pendaki gunung di dunia ini, sejak puluhan tahun lalu.) 

Apakah Keduanya menjadi Juara Dunia Pendaki  Gunung.?? tidak begitu kenyatannya sob..

Bahkan, sang Dewa Gunung "Hillary dan Bonatti",, meskipun mereka berdua sudah mencapai ketinggian 8848 mdpl dan 8816 mdpl yang paling tinggi di duniapun tidak pernah merasa bahwa mereka menjadi Juara Dunia dalam mendaki gunung.Kita semua tahu bahwa semua puncak diatas 8000 mdpl di planet bumi ini hanya ada di Himalaya. Maka mendaki puncak manapun di 8000 mdpl Himalaya haruslah teken "kontrak mati", artinya: Jika kita gugur di sana kita sudah siap dikubur atau terkubur dengan ikhlas.

Sugguh dari hal ini aku jadi banyak belajar dari para legenda pendaki gunung,, Mr. Hillary, Mr. Bonatti, Soe Hok Gie, Bang Herman Lantang yang telah menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada yang namanya "juara pendaki gunung" di dunia ini. Dan alam adalah sekolah bagi siapa saja yang mau belajar,, serta alam adalah tempat mencari cinta ketika kita tak lagi bisa merasakan cintai dari sesama manusia..

Jangan pernah sekalipun kita nodai alam ini bagamanpun caranya. Sebaiknya kita mendaki gunung untuk melestarikan alam, tanpa gelar juara, tanpa piala, dan yang terbaik adalah mendaki gunung untuk mencintai memelihara dan menjaga kebersihan serta kelestariannya

"Tidak ada ada juara dalam mendaki gunung"

Sir Edmund Hillary sendiri berkata puluhan tahun setelah "pendakian legenda" nya:

"Andai aku tahu bahwa pendakianku ke EVEREST 8848 mdpl dahulu, sekarang membuat EVEREST menjadi sangat menderita akibat sampah pendaki - pendaki gunung yang kesana, Aku tidak akan pernah mendaki Everest di tahun 50 an itu! "  

Walter Bonatti juga berkata bahwa... "alam adalah sekolah terbaik buat manusia"
Pada akhirnya,, setelah aku resapi semua makna dari sebuah pencapaian puncak tertinggi tadi,,sedikit demi sedikitpun aku belajar untuk bisa mengontrol perasaanku,,membuang jauh-jauh ambisi-ambisi yang tidak berguna,,membuang rasa iri akan sebuah pendakian,,karena dalam pendakian tak ada Pemenang dan tak ada yang dikalahkan..
Alhamdulillah,,segala puji bagi Allah yang telah memberiku kesempatan mensyukuri sekaligus menikmati keindahan alam ciptaan Nya dengan mengnjungi beberapa gunung di bumi Nusantara ini,,dan sekarang yang perlu dilakukan tinggal memepertebal rasa syukur saja dan mulai memaknai makna sesungguhnya sebagai "pencinta alam"
semoga cerita galau ku ini bisa menginspirasi dan membuka mata hati kita untuk melihat suatu masalah dari sisi yang berbeda..

Baca Selengkapnya ....

Pecinta Alam Dan Pendaki Gunung

Posted by Unknown 0 komentar
Lama ini dan sejauh ini, banyak anggapan, bahwa seorang pecinta alam adalah juga pendaki gunung demikian juga sebaliknya, pendaki gunung pastilah pecinta alam. Untuk lebih mengetahui lebih jauh lagi, ada baiknya kita kaji kedua istilah tersebut sehingga pemahaman yang keliru tidak mudah menjebak kita.

Seorang pendaki gunung dapat dikatakan sebagai orang yang gemar atau memiliki hobi melakukan kegiatan mendaki gunung. Para pendaki tidak memiliki motivasi lain selain hanya sekedar melakukan kesenangannya sendiri yakni mendaki gunung, mencari ketenangan, udara segar, kebersamaan atau menikmati keindahan alam, baik secara individu maupun secara berkelompok.

Sedangkan seorang Pecinta Alam adalah orang yang hidupnya benar - benar tidak bisa lepas dari alam, ciri - cirinya orang ini tidak akan betah untuk berlama - lama tinggal di keramaian kota yang padat, bising dan penuh polusi, mereka serasa tak bisa hidup bahagia jika tidak bercengkerama dengan alam dan jangan coba - coba mengekang mereka karena mereka memiliki jiwa yang sangat bebas, pemberontak dan sulit dipahami. Namun mereka memiliki kepribadian yang sangat luar biasa, tidak sombong, supel, ramah dan tak pernah putus asa sebagai buah dari hasil didikan sang alam.

Antara pecinta alam dan pendaki gunung sebenarnya memiliki kesaman, yakni sama - sama termasuk ‘orang - orang yang mencintai alam’. Namun kadar mencintai alamnya itulah yang membedakan diantara keduanya. Seorang pendaki gunung, mencintai alam hanya pada bagian luarnya saja, mereka sudah cukup puas jika bisa melihat, mendengar atau merasakan suasana alam dan tidak memiliki semangat untuk menjaga kelestariannya.

Sedangkan pecinta alam, mencintai alam secara total, baik unsur luarnya maupun unsur didalamnya seperti halnya apabila seseorang mencintai orang yang dicintainya, tentu ada yang mencintai hanya karena fisiknya, karena hatinya atau bisa karena keduanya. Nah para pecinta alam ini adalah orang - orang yang mencintai alam baik karena fisiknya maupun karena hatinya.

Bagaimana kita bisa mencintai hati sang alam? Yakni dengan mencintai sifat - sifat alam seperti: Sifat alam yang sangat sulit ditebak karena terkadang bisa menjadi sahabat dan ada kalanya bisa menjadi musuh yang sangat kejam, namun sesungguhnya alam hanyalah makhluk Tuhan yang pendiam dan sangat rapuh.

Para pecinta alam adalah orang - orang yang mencintai alam disaat sedang bersahabat ataupun disaat sedang rapuh dan tak bersahabat. Dari penjelasan tersebut, ternyata pecinta alam dan pendaki gunung sebenarnya memilki perbedaan meskipun keduanya juga memilki kesamaan.
Untuk lebih mempermudah pemahaman, berikut adalah contoh nyata:
Apabila di sebuah gunung telah terjadi tanah longsor, pembukaan lahan, penggundulan, atau kebakaran hutan yang menyebabkan gunung menjadi gersang, panas dan tak nampak indah lagi. Maka para pendaki gunung tidak akan tertarik lagi untuk datang dan mendaki gunung tersebut, karena secara fisik gunung tersebut sudah cacat.

Namun bagi para pecinta alam keadaan gunung yang seperti itu membuat mereka resah dan merasa bahwa gunung tersebut sedang terluka parah dan secepatnya harus diobati dengan segera melakukan penghijauan kembali. Itulah salah satu contoh orang yang mencintai alam secara total.

Pada saat sama - sama melakukan pendakian gunung, para pendaki gunung hanya memiliki satu tujuan yakni mendaki gunung sampai meraih puncak tanpa menghiraukan sampah - sampah yang ditemuinya atau bahkan mereka sengaja membuang sampah - sampah mereka sendiri secara sembarangan karena merasa sampah hanyalah beban.

Sedangkan pecinta alam yang sedang mendaki gunung, puncak bukanlah satu - satunya tujuan karena tujuan utama mereka adalah perjalanan itu sendiri. Para pecinta alam tidak akan membuang sampah sembarangan dan mereka tak akan segan untuk mengumpulkan setiap sampah yang ditemuinya karena mereka paham betul akan bahaya sampah bagi kelestarian alam.

Pendaki Gunung Dan Pecinta Alam adalah orang yang memiliki kepribadian yang berbeda karena tujuan mereka juga berbeda. Tidak perlu menilai mana yang lebih baik diantara keduanya, sebab jauh lebih baik jika kita memilih menjadi pendaki gunung yang pecinta alamsrc


Kehidupan di alam bebas tidak akan pernah terlepas dari berbagai macam tantangan namun perlu disadari
Tantangan terbesar bukan berasal dari alam atau medannya, namun tantangan terbesar adalah mengendalikan emosi saat berada di alam bebas

SALAM LESTARI.


Baca Selengkapnya ....

20 Tumbuhan Liar yang ada dihutan, aman untuk di konsumsi

Posted by Unknown 5 komentar


1.Thistles

Tanaman berbunga ini tumbuh di alam liar di lapangan terbuka di seluruh Eropa. Dibedakan oleh daun runcing, thistle dapat berfungsi sebagai potherb lezat. Hanya memotong ujung daun yang tajam, mengupas kulit akar dan gunakan air garam mendidih untuk memasak tanaman.

2. Mushrooms

Sebelum Anda mulai mengumpulkan jamur liar, identifikasi spesies beracun yang tumbuh di daerah Anda. Meskipun sebagian besar bisa dimakan, lebih baik bermain aman. Juga, jangan pernah makan mentah-mentah dan jauhi jamur yang telah rusak oleh serangga

3. Selada Air

Potherb abadi ini biasanya tumbuh di dekat badan air, jadi pastikan sumber air bersih sebelum dikonsumsi. Sejak selada air dapat dimakan mentah, yang harus Anda lakukan adalah memotong batang dan bilas dengan air dingin.

4.Common Chickweed

Tanaman tahunan ini menghasilkan bunga yang berbeda, berbentuk bintang. Daun dan batang yang dapat dimakan dan dapat dimakan mentah. Biasanya dianggap sebagai gulma yang menjengkelkan, Common chickweed adalah sumber yang kaya potassium dan kalsium

5. Padi Liar

Rumput tinggi ini berkembang dalam koloni besar di tepian sungai dan dapat dengan mudah dipetik dan diangkut dengan bantuan sebuah kano atau perahu kecil. Mirip dengan buluh pada padi biasa, nasi merupakan sumber protein, dan batang, akar tunas dan biji-bijian semua dapat dimakan

6.Clover

Genus kosmopolitan ini mudah ditemukan di padang gurun. Bijinya bisa dimakan, dan kepala bunga kering dapat digunakan untuk menyeduh teh. Anda dapat makan daun mentah, hanya membenamkan mereka dalam air garam pertama untuk membantu pencernaan.

7.Burdock

Onak dua tahunan ini tumbuh subur di padang rumput terbuka dan kebun, tetapi mereka bukan merupakan gulma sia-sia. Anda dapat mengupas tangkai daun dan memakannya mentah, dan akar bisa dimakan juga. Berhati-hatilah untuk tidak salah tanaman ini dengan belladonna, yang beracun

8.Dandelions

Gulma berbunga ini berjalan merajalela di seluruh negeri, dan biji, mahkota, akar, daun dan kelopak bunga semuanya dapat dimakan

9.Milkweed

Milkweed bisa dimakan tetapi dapat berpotensi mengandung glikosida jantung, yang beracun. Jadi, sangatlah penting bahwa Anda mempersiapkan tanaman liar ini dengan hati-hati sebelum dikonsumsi.Rendam seluruh tanaman dalam air dan gosok tunas muda dengan kain. Anda kemudian dapat merebus mereka. Benih polong dapat dimakan juga

10.Cattails

Monokotil tinggi ini berkembang di dalam atau di dekat badan air. Mengupas lapisan luar untuk mengungkapkan tunas inti putih, gunakan air bersih untuk membilas mereka dan makan tunas tender ini mentah atau dimasak. Tinggi kandungan pati, akar mereka juga dimakan

11.Yucca

Yucca paling sering terdapat pada iklim kering, dan kelopak dapat dimakan mentah. Buah ditemukan pada batang juga dapat dimakan mentah, asalkan bagian daging buah berwarna putih

12.Persimmons / kesemek

Dianggap "buah dewa" oleh orang Yunani kuno, buah jeruk ini biasanya tumbuh di pohon-pohon di daerah beriklim sedang. Lembut ketika masak, kesemek dapat dimakan mentah, dan Anda juga dapat panggang bijinya untuk membuat kopi.

13.Prickly Pear / pear kaktus

Kaktus seperti ini tumbuh subur di tanah kering, dan keduanya pad dan pir nya bisa dimakan. Untuk makan pad, potong punggungnya dengan menggunakan pisau, panggang mereka dan kupas lapisan luar. Makan pir, hanya mengupas kulitnya saja.

14.Bulrush

Bulrush biasanya tumbuh di dalam atau di sekitar rawa-rawa, dan akarnya, batang dan biji semua dimakan, apakah masak atau mentah.

15.Lamb’s Quarters

Banyak orang salah menafsirkan tanaman tahunan ini seperti rumput tak berharga, tetapi Lamb's Quarters sebenarnya dapat dimakan dan sangat bergizi. Bijinya bisa dijadikan snack sehat dan daunnya mirip dengan bayam ketika dimasak.

16.Leeks

Menyerupai bawang dalam penampilan dan bau, bawang perai liar biasanya muncul selama musim semi jauh di dalam hutan. Kedua daun dan umbi dapat dimakan dan dapat dimakan mentah, dikukus, digoreng atau dipanggang.

17.Wild Carrot

Meskipun lebih keras daripada yang Anda beli di toko kelontong, wortel liar tumbuh di lahan kering, dan akarnya dapat dimakan. Hanya berhati-hatilah untuk tidak kesalahan dengan spesies beracun serupa seperti air hemlocks dan fool's peterseli.

18.Arrowhead

Tanaman ini biasanya tumbuh jarang di tubuh genangan air. Melekat pada akar tanaman air ini, yang menyerupai umbi kentang dikupas dan sebaiknya kemudian dipanggang.

19.Spring Beauty:

Muncul pada awal musim,tumbuh subur di hutan lembab. Hanya tarik daun sempit yang menonjol dari tanah untuk mengeluarkan umbinya, mengupas lapisan luar, cuci, masak atau konsumsi mentah-mentah.

20.Wild Onion

Ditemukan pada berbagai dataran, seperti lereng berbatu, padang rumput dan hutan, bawang liar bau dan rasa yang mirip dengan bawang biasa. Hanya lepaskan lapisan luar dan didihkan dalam panci berisi air garam


Baca Selengkapnya ....

Memilih tumbuhan yang bisa dimakan saat tersesat di hutan

Posted by Unknown 0 komentar
1. Jangan memilih tumbuhan berbulu

Banyak tumbuhan yang bisa Anda makan untuk bertahan hidup di hutan. Tapi ada yang perlu Anda perhatikan, hindari mengonsumsi tumbuhan yang berbulu di seluruh tubuhnya.
Tumbuhan berbulu, tidak bisa dicerna oleh organ pencernaan manusia. Kalau tetap nekat memakannya, Anda bisa mengalami iritasi organ pencernaan.

2. Kalau terasa gatal di tangan, hindarilah!

Coba saja gesekkan daun berbulu atau daun lain pilihan Anda di telapak tangan. Jika menimbulkan iritasi jangan dikonsumsi karena bisa berbahaya untuk pencernaan.
Rasa gatal itu akibat zat-zat yang terkandung di dalam daun itu. Artinya zat-zat tersebut tidak ramah untuk tubuh manusia.

3. Pilih tumbuhan yang dimakan monyet/kera

Selain dua tips di atas, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang dimakan monyet atau kera. Primata non manusia ini memiliki pencernaan yang mirip dengan manusia. Jadi tumbuhan pilihan mereka, pasti aman untuk Anda konsumsi.

Itulah 3 tips dasar untuk memilih tumbuhan liar hutan yang bisa dimakan manusia. Namun, lebih baik tetap waspada dan buatlah persiapan sebaik mungkin saat masuk ke hutan, agar Anda tidak tersasar sama sekali.


Baca Selengkapnya ....

Sejarah Singkat Pecinta Alam Indonesia

Posted by Unknown Sabtu, 23 Februari 2013 0 komentar

Sering kita mendengar dan menemui sekelompok manusia yang suka berpetualang di alam terbuka dengan membawa nama Pecinta Alam. Dan uniknya, nama tersebut, yakni pecinta alam hanya ditemui di Indonesia. Bukan dari segi bahasa, namun dari segi arti dan makna kalimat. Di Luar negeri sendiri mungkin lebih dikenal dengan nama Aktifis Lingkungan.



Konsep Pecinta Alam dicetuskan oleh Soe Hok Gie pada tahun 1964. Gie sendiri meninggal pada tahun 1969 karena menghirup gas beracun Gunung Semeru. Gerakan "Pecinta Alam" awalnya adalah pergerakan perlawanan yang murni kultur kebebasan sipil atas invasi militer dengan doktrin militerisme - patriotik. Perlawanan ini dilakukan dengan mengambil cara berpetualang dengan alasannya yakni :

"Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia - manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi ( kemunafikan ) dan slogan - slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air
Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung." ( Soe Hok Gie - Catatan Seorang Demonstran )

Era pecinta alam sesudah meninggalnya Soe Hok Gie ditandai dengan adanya ekspedisi besar - besaran, dan era berikutnya ditandai dengan Era 1969 - 1974, merupakan era antara masa kematian Gie dan masa muncul munculnya Kode Etik Pecinta Alam .

Era ini menandai munculnya tatanan baru dalam dunia kepecinta - alaman, dengan diisahkannya Kode Etik Pecinta Alam ( KEPAI ) di Gladian IV Ujungpandang, 24 Januari 1974. Ketika itu di barat juga sudah mengenal suatu 'Etika Lingkungan Hidup Universal' yang disepakati pada 1972. Era ini menandakan adanya suatu babak monumental dalam aktivitas kepecintaalaman
Indonesia dan perhatian pada lingkungan hidup di negara - negara industri. Lima tahun setelah kematian Gie, telah memunculkan suatu kesadaran untuk menjadikan Pecinta Alam sebagai aktivitas yang teo - filosofis, beretika, cerdas, manusiawi / humanis, pro - ekologis, patriotisme dan anti - rasial.

Dalam Etika 'Etika Lingkungan Hidup Universal'
Ada 3 etika yang merupakan prinsip dasar dalam kegiatan petualangan yaitu :

Take nothing but picture, Leave nothing but footprint, Kill noting but time.

Dalam Kode Etik Pecinta Alam
Indonesia, disebutkan :

- Pecinta Alam
Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

- Pecinta alam
Indonesia sadar bahwa pecinta alam sebagai makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.


Baca Selengkapnya ....

Nama dan Gambar Angkatan IX

Posted by Unknown 0 komentar

LUWING BETUNG




Baca Selengkapnya ....

KODE ETIK PECINTA ALAM

Posted by Unknown 0 komentar


Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia, sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa
Sesuai dengan hakekat diatas, kami dengan kesadaran menyatakan :

1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah air.
4. Menghormati Tata Kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pecinta Alam sesuai dengan Azas Pecinta Alam.
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.

Disyahkan dalam :
Forum Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974


PECINTA ALAM ITU :

Tidak mengambil apapun, kecuali mengambil foto.

Tidak meninggalkan apapun, kecuali meninggalkan jejak.

Tidak membunuh apapun, kecuali membunuh waktu.

Tidak mengalahkan siapapun, kecuali mengalahkan ego.

Baca Selengkapnya ....

VISI DAN MISIKU PECINTA ALAM SMAN 1 GIBES

Posted by Unknown Jumat, 22 Februari 2013 0 komentar
VISI
  • Penanaman rasa sayang dan kepedulian anak-anak dan remaja terhadap alam dan lingkungan hidup di sekitarnya secara dini
  • Terbentuknya Komunitas Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup untuk anak-anak dan remaja tanpa adanya batas jarak dan perbedaan bahasa
MISI
  • Mengajak seluruh anak-anak dan remaja Indonesia dan bahkan Dunia untuk sayang dan peduli terhadap alam dan lingkungan di sekitarnya
  • Memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya lingkungan hidup dengan mengupas penyebab kerusakan dan usaha pengendaliannya
  • Menjadi wadah dan teladan untuk anak-anak dan remaja Indonesia dan Dunia mengapresiasikan usaha-usaha dari dini untuk menyelamatkan alam dan lingkungan di sekitarnya
  • Menjadikan seluruh Generasi Muda Indonesia dan Dunia menjadi Duta-duta Lingkungan   


  

Baca Selengkapnya ....

GUNUNG-GUNUNG DI PULAU JAWA

Posted by Unknown 0 komentar

Gunung di Pulau Jawa

* Gunung Anjasmara (2.277 m)
Gunung Anjasmoro merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Ketinggian gunung ini ialah 2.277 meter.
Gunung Anjasmoro mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Argapura (3.088 m)
Gunung Argapura merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Argapura mempunyai ketinggian setinggi 3.088 meter. Gunung ini sering juga disebut dengan Argopuro.
Gunung Argapura merupakan bekas gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi.
Gunung ini termasuk bagian dari pegunungan Iyang yang terletak di kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Berada pada posisi di antara Gunung Semeru dan Gunung Raung. Ada beberapa puncak yang dimiliki oleh gunung ini. Puncak yang terkenal bernama Puncak Rengganis/gunung Welirang(topografichen Dienst 1928). Sedangkan puncak tertingginya berada pada jarak ± 200 m di arah selatan puncak Rengganis. Puncak tertinggi ini bernama Argapoera dan ditandai dengan sebuah tugu ketinggian (triangulasi).
Gunung Argapura mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Arjuno (3.339 m)
Gunung Arjuno terletak di Malang, Jawa Timur, bertype Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl dan berada di bawah Pengelolaan Tahura Raden Soeryo. Biasanya gunung ini dicapai dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu.
Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat diatas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu, Malang – Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Disamping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun Kakek Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung.
Gunung Arjuno mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Arjuno dapat didaki dan berbagai arah, arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang,dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan (Karangploso), juga dari kecamatan Singosari melalui desa Sumberawan. Desa Sumberawan adalah desa pusat kerajinantangan di kecamatan Singosari merupakan desa
  • Gunung Bromo (2.392 m)
Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
  • Gunung Bukit Tunggul (2.208 m)
Gunung Bukit Tunggul merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Bukit Tunggul mempunyai ketinggian setinggi 2.208 meter.
Gunung Bukit Tunggul mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
*Gunung   Burangrang (2.057 m)
Gunung Burangrang merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Burangrang mempunyai ketinggian setinggi 2.057 meter.
Gunung Burangrang mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung
  • Gunung Cereme (3.078 m)
Gunung Ceremai (seringkali secara salah kaprah dinamakan “Ciremai”) secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53′ 30″ LS dan 108° 24′ 00″ BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut.
Gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 m dpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.
Kini G. Ceremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC), yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektare.
Nama gunung ini berasal dari kata cereme (Phyllanthus acidus, sejenis tumbuhan perdu berbuah kecil dengan rada masam), namun seringkali disebut Ciremai, suatu gejala hiperkorek akibat banyaknya nama tempat di wilayah Pasundan yang menggunakan awalan ‘ci-’ untuk penamaan tempat.
  • Gunung Cikuray (2.818 m)
Gunung Cikurai adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Cikurai mempunyai ketinggian sebesar 2.818 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung.
Untuk mencapai Cikuray dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dari Bandung atau dari Tasikmalaya menuju terminal Guntur. Dari sana diteruskan dengan angkutan kota menuju jalur pendakian, (Cikajang, Bayongbong atau Dayeuh Manggung). Ketiga jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing. Jalur bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak.
Jika anda bukan warga Jabar, mendaki Cikurai mesti satu paket dengan Gunung Guntur dan Gunung Papandayan. Keduanya menawarkan medan pendakian yang menarik.
Karena letaknya paling tinggi di kabupaten Garut, kaki gunung Cikuray dipakai untuk stasiun pemancar TV swasta dan TVRI. Gunung Cikurai mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous.
  • Gunung Galunggung (2.167 m)
Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain obyek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektar di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Obyek yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas.
Gunung Galunggung mempunyai Hutan Montane 1.200 – 1.500 meter dan Hutan Ericaceous > 1.500 meter.
  • Gunung Gede (2.958 m)
Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangarango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Terletak diantara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 – 3.000 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51′ – 107°02′ BT dan 64°1′ – 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18°c dan di malam hari suhu puncak berkisar 5°c, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.
Gunung Gede mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Guntur (2.249 m)
Gunung Guntur adalah sebuah gunung yang terdapat di wilayah barat Garut, Jawa Barat, dengan ketinggian 2.249 meter dpl.
Gunung Guntur terletak di lokasi geografi : 07 derajat 08’30″ LS dan 107 derajat 20′ BT.
Gunung Guntur mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Kembar I (3.052 m)
Gunung Kembar I merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Kembar I mempunyai ketinggian setinggi 3.052 meter.
Gunung Kembar I mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Kembar II (3.126 m)
Gunung Kembar II merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Kembar II mempunyai ketinggian setinggi 3.126 meter.
Gunung Kembar II mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Lawu (3.245 m)
Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api “istirahat” dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.
Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto.
  • Gunung Semeru (3.676m) gunung tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi ketiga tertinggi di Indonesia
Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.
Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.
  • Gunung Malabar (2.343 m)
Gunung Malabar merupakan sebuah gunung api yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini terletak di bagian selatan Kabupaten Bandung dengan titik tertinggi 2,343 meter di atas permukaan laut. Malabar merupakan salah satu puncak yang dimiliki Pegunungan Malabar. Beberapa puncak yang lain adalah Puncak Mega, Puncak Puntang, dan Puncak Haruman.
Gunung Malabar mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montana, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Gunung Malabar identik dengan perkebunan teh yang didirikan oleh Bosscha
  • Gunung Masigit (2.078 m)
Gunung Masigit merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Masigit mempunyai ketinggian setinggi 2,078 meter.
Gunung Masigit mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Merapi (2.911 m)
Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia yang masih sangat aktif hingga saat ini. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Letaknya cukup dekat dengan Kota Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m. Bagi masyarakat di tempat tersebut, Merapi membawa berkah material pasir, sedangkan bagi pemerintah daerah, Gunung Merapi menjadi obyek wisata bagi para wisatawan. Kini Merapi termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi
  • Gunung Merbabu (3.145 m)\
Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato (lihat Gunung Berapi) yang terletak secara geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT. Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur, Propinsi Jawa Tengah.
Gunung Merbabu dikenal melalui naskah-naskah masa pra-Islam sebagai Gunung Damalung. Di lerengnya pernah terdapat pertapaan terkenal dan pernah disinggahi oleh Bujangga Manik pada abad ke-15. Menurut etimologi, “merbabu” berasal dari gabungan kata “meru” (gunung) dan “abu” (abu). Nama ini baru muncul pada catatan-catatan Belanda.
Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut. Puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air laut.
Gunung Merbabu mempunyai kawasan Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.
* Gunung Muria (1.602 m)
Gunung Muria adalah sebuah gunung di wilayah utara Jawa Tengah bagian timur, yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Kudus disisi selatan, disisi barat laut berbatasan dengan Kabupaten Jepara, dan di sisi timur berbatasan dengan Kabupaten Pati. Dikawasan ini terdapat tempat yang sangat legendaris peninggalan Wali Songo, yaitu pesanggrahan di kawasan puncak Gunung Muria yang dalam sejarah negeri ini merupakan basis pesanggrahan dimana Kanjeng Sunan Muria menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Di sini pulalah Sunan Muria dimakamkan.
* Gunung Pangrango (3.019 m)
Gunung Pangrango merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Pangrango mempunyai ketinggian setinggi 3,019 meter.
Gunung Pangrango juga merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Barat setelah Gunung Cereme, dan berada didalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, tepatnya terletak persis bersebelahan dengan Gunung Gede.
Gunung Pangrango mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung
  • Gunung Papandayan (2.665 m)
Gunung Papandayan adalah gunung yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2622 meter di atas permukaan laut itu sangat terkenal di kalangan para pendaki, khususnya pendaki pemula. Selain terkenal dengan keindahan struktur alamnya, gunung ini juga memiliki kawah belerang yang masih aktif dan masih rimbunnya padang Eidelweis yang luasnya mencapai puluhan are serta banyak pula pohon Mutiara Putih. Gunung Papandayan merupakan cagar alam yang didalamnya banyak terdapat keanekaragaman hayati dan obyek-obyek wisata alam yang indah.
Gunung Papandayan mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Patuha (2.386 m)
Gunung Patuha merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Ia setinggi 2,386 meter.
Gunung Patuha mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Selain itu Gunung Patuha memiliki sebuah kawah yang benama Kawah Putih yang sekarang dijadikan obyek wisata.
  • Gunung Penanggungan (1.653 m)
Gunung Penanggungan merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Penanggungan mempunyai ketinggian setinggi 1,653 meter.
Gunung Penanggungan mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Raung (3.332 m)
Gunung Raung merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia dan mempunyai ketinggian setinggi 3,332 meter. Gunung Raung mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung
  • Gunung Salak (2.211 m)
Gunung Salak merupakan sebuah gunung berapi yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini mempunyai beberapa puncak, di antaranya Puncak Salak I dan Salak II. Letak geografis puncak gunung ini ialah pada 6°43′ LS dan 106°44′ BT. Tinggi puncak Salak I 2.211 m dan Salak II 2.180 m dpl. Ada satu puncak lagi bernama Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.
Secara administratif, G. Salak termasuk dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah Perum Perhutani KPH Bogor, namun sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, kini bernama Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
  • Gunung Slamet (3.432 m)
Gunung Slamet merupakan sebuah gunung berapi yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Slamet mempunyai ketinggian setinggi 3,432 meter. Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah.
Di kaki gunung ini terdapat sebuah kawasan wisata bernama Baturraden atau Batur Raden. Kawasan wisata ini biasa dicapai orang dari kota Purwokerto, ibukota Kabupaten Banyumas.
Gunung Slamet merupakan salah satu gunung yang menjadi tujuan ekspedisi para pendaki, baik dari wilayah setempat maupun wilayah lainnya. Gunung ini mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Slamet terletak di perbatasan Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, dan Brebes. Dengan posisi geografis 7°14,30′ LS dan 109°12,30′ BT serta ketinggian 3432m dpl, membuatnya merupakan gunung berapi yang tertinggi di daerah Jawa Tengah. Gunung ini mempunyai empat kawah di puncaknya. Gunung yang berada di sebelah utara kota Purwokerto dan di sebelah barat kota Purbalingga ini juga mempunyai beberapa sumber air panas
  • Gunung Sumbing (3.336 m)
Gunung Sumbing merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Sumbing mempunyai ketinggian setinggi 3.371 meter.
Gunung Sumbing mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Sebagian besar wilayah di gunung ini telah digunakan untuk lahan pertanian. Di puncaknya gunung ini mempunyai kawah yang masih aktif.
  • Gunung Sundara (3.150 m)
Gunung Sundoro (altitudo 3.150 meter di atas permukaan laut) merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia.
Hutan di kawasan Gunung Sundoro mempunyai bertipe hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Tangkuban Perahu (2.084 m)
Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari.
Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Ungaran (2,050 m)
Gunung Ungaran merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Ia mempunyai ketinggian setinggi 2.050 meter. Gunung Ungaran mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Di lereng Gunung Ungaran terdapat situs arkeologi berupa Candi Gedongsongo (Bahasa Jawa: gedong = gedung, songo = sembilan). Selain peninggalan arkeologi terdapat pula beberapa air terjun (curug) di antaranya: Curug Semirang dan Curug Lawe. Juga terdapat gua, yang terkenal dengan nama Gua Jepang. Gua ini terletak 200 meter sebelum puncak, tepatnya di sekitar perkampungan Promasan (perkampungan para pemetik teh).
Gunung Ungaran termasuk gunung berapi berapi type strato. Gunung ini terdiri dari tiga buah gunung yakni gunung Gendol, gunung Botak, dan gunung Ungaran. Puncak tertinggi gunung. Ungaran memiliki ketinggian 2.050 mdpl.
Dari Puncak gunung ini, jika memandang ke utara akan terlihat Laut Jawa. Sedangkan jika membalikkan badan, akan terlihat jajaran gunung Merapi, gunung Merbabu, gunung Telomoyo dan Kendalisodo dengan Rawa Peningnya, gunung Sumbing, gunung Sindoro, dan gunung Perahu.
Di lereng gunung ini terletak kota Ungaran yang merupakan ibu kota Kabupaten Semarang.
  • Gunung Wayang (2.181 m)
Gunung Wayang merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Wayang mempunyai ketinggian setinggi 2,181 meter.
Gunung Wayang mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montana, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Welirang (3.156 m)
Gunung Welirang merupakan sebuah gunung yang terdapat di Jawa Timur, Indonesia. “Welirang” dalam bahasa Jawa berarti belerang. Gunung Welirang mempunyai ketinggian setinggi 3,156 meter dan memiliki kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Wilis (2.552 m)
Gunung Wilis adalah sebuah gunung non-aktif yang terletak di Pulau Jawa, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Gunung Wilis memiliki ketinggian 2552 meter, serta puncaknya berada di perbatasan antara enam kabupaten yaitu Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Madiun, Ponorogo, dan Trenggalek. Obyek wisata Gunung Wilis yang paling banyak adalah air terjun, namun belum begitu dikembangkan hingga saat ini. Daerah perbukitan Gunung Wilis pernah dilalui oleh Jendral Sudirman sebelum melakukan serangan sebelas maret ke Yogyakarta.
Untuk mendaki ke Gunung Wilis dari arah timur, pendakian dapat dimulai melalui Kabupaten Kediri tepatnya Kecamatan Mojo. Jalan menuju ke puncak gunung Wilis sudah dibangun memadai melalui Mojo. Sementara itu dari arah selatan Gunung Wilis dapat didaki dari Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Apabila ingin mencapai Gunung Wilis dari arah utara, pendakian dapat dimulai dari Kabupaten Nganjuk, sementara dari arah barat, pendakian dapat dimulai dari Kabupaten Ponorogo atau Kabupaten Madiun.
Gunung Wilis mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.


Baca Selengkapnya ....